Sebuah Mal di Dongguan, China ini merupakan mal terbesar dan paling sepi di dunia.
Mal ini memiliki luas sebesar 660.000 meter persegi dengan pengunjung
dan pembeli yang dapat menelusuri 2.350 toko. Tak hanya itu saja, di
area mal tersebut juga terdapat arena permainan seperti roller coaster
dan kereta hantu. Pengunjung yang datang juga dapat berjalan-jalan
menelusuri kanal ala Venesia dan bisa juga menghabiskan waktu makan
siang di depan Arc de Triomphe tiruan setinggi 85 kaki.
Melihat
mal yang begitu besar tersebut, tentu saja kebanyakan orang berpikir
bahwa mal itu akan dikerumuni oleh ramainya para pengunjung. Begitu juga
dengan para pemilik mal. Saat pusat perbelanjaan itu dibangun, mereka
berharap bahwa akan ada lebih dari 70.000 pengunjung dalam sehari.
Namun
pada kenyataannya, hingga saat ini mal tersebut masih sepi dan 99
persen toko di mal itu belum terisi. Roller coaster sepanjang 553 meter
yang terdapat di dalam dan luar mal juga sampai saat ini masih belum
beroperasi.
Seperti dikutip Oddity Central, New South China Mall
ini dibangun sejak 2005 oleh Hu Guirong. Beliau memulai proyek ini
dengan sangat antusias dengan mengirimkan timnya pergi ke seluruh dunia
untuk mencari ide membangun mal impiannya itu. Sebagian besar idenya
tersebut diaplikasikan secara nyata dalam pembangunan mal yang memiliki
tujuh area utama yang mewakili tujuh tempat di dunia.
Sayangnya,
apa yang diharapkan Guirong tidak dapat terealisasi dengan baik. Menurut
Dick Groves, seorang ritel konsultan, “New South China Mall gagal lepas
landas karena minimnya pengalaman dalam bisnis leasing dan kurangnya
sistem keuangan yang tidak sehat dan tidak disiplin.” Selain itu juga
dikarenakan kurangnya pemberitahuan kepada calon pembeli atau penyewa
mengenai keuntungan ketika mereka menempatkan investasi mereka di mal
tersebut.
“Ketika mendapatkan pembiayaan terasa mudah tanpa harus
meyakini seseorang mengenai kelayakan proyek, dan tanpa harus menunjukan
komitmen setelah leasing, anda bisa mulai mendapat masalah,” tambah
Groves.
Kegagalan New South China Mall tentu saja telah
mengejutkan banyak orang. Semua kerja keras dan uang yang sudah
dikeluarkan menjadi terbuang sia-sia.
Menariknya fenomena mal
terbesar ini, membuat Sam Green, seorang filmaker asal Amerika, membuat
film dokumenter seputar mal yang berjudul ‘Utopia Part 3: the World’s
Largest Shopping Mall.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Entri Populer
-
1 Carlos Slim Helu & family $69 B 72 telecom Mexico 2 Bill ...
-
Beberapa pemain yang beragama muslim bermain di beberapa klub besar di eropa, seperti Frank Ribery (Bayern Muenchen), Zlatan Ibrahimovic...
0 komentar:
Posting Komentar