Sementara untuk tingkat kontaminasi bakteri terendah terdapat pada bagian kepala tempat tidur, batang tirai, dan pegangan pintu kamar mandi.
Sebuah eksperimen yang baru-baru ini dilakukan para peneliti dari University of Houston mengungkapkan bahwa remote televisi merupakan permukaan paling kotor di kamar hotel. Selain remote, barang-barang yang berada pada keranjang alat-alat pembersih rumah tangga juga paling banyak terkontaminasi bakteri dan berpotensi mencemari kamar.
Hasil penelitian ini tentunya di luar dugaan. Karena selama ini kita beranggapan wastafel dan kamar mandi merupakan tempat yang paling kotor dan memiliki tingkat kontaminasi bakteri tinggi. Namun, ternyata tidak demikian adanya.
Peneliti Jay Neal, seorang ahli mikrobiologi di University of Houston mengatakan, jumlah bakteri pada remote televisi ini tidak berarti bahwa itu "lebih kotor dari barang yang ada di rumah." Tapi ada faktor asing di sebuah kamar hotel.
Selain pada remote televisi bagian yang paling terkontaminasi bakteri ditemukan pada keranjang pembersih rumah tangga terutama pada kain pel dan spons. Hal ini disebabkan karena bakteri terbawa dari satu kamar ke kamar lain ketika spons dan kain pel digunakan berulang kali.
Sementara untuk tingkat kontaminasi bakteri terendah terdapat pada bagian kepala tempat tidur, batang tirai, dan pegangan pintu kamar mandi.
Para peneliti tidak dapat menyimpulkan, apakah bakteri yang terdeteksi ini berpotensi menyimbulkan penyakit atau tidak. Namun, tingkat kontaminasi bakteri adalah indikator untuk melihat kebersihan secara keseluruhan.
Katie Kirsch, mahasiswa University of Houston yang mempresentasikan penelitian ini mengungkapakan, para pelaku bisnis hotel memiliki kewajiban untuk menyuguhkan pelayanan dengan lingkungan aman dan nyaman.
Kontak dengan permukaan yang terkontaminasi menjadi media yang memungkinkan penularan wabah penyakit selama konsumen berada di hotel yang mereka kelola. Hal ini, dikombinasikan dengan kurangnya standarisasi kebersihan kamar hotel, menimbulkan risiko untuk tamu hotel.
Penelitian ini dipresentasikan pada 17 Juni kemarin dan dirancang sebagai langkah pertama dalam menerapkan Hazard Analysis dan Critical Control Points (HACCP) untuk kebersihan kamar hotel. HACCP adalah pendekatan pencegahan sistematis yang mengidentifikasi bahaya fisik, kimia, dan biologis potensial dan pengukuran desain untuk mengurangi risiko ke tingkat yang aman.
"Informasi yang berasal dari studi ini membantu hotel dalam mengadopsi pendekatan proaktif untuk mengurangi bahaya yang ditimbulkan dari kontak dengan permukaan dalam kamar hotel. Dan memberikan dasar bagi pengembangan praktek rumah lebih efektif dan efisien," kata Kirsch.
0 komentar:
Posting Komentar