Isomaltulosa, Energi Otak Lebih Lama

on Senin, 21 Mei 2012

Isomaltulosa adalah zat karbohidrat alami yang berasal dari tebu, madu, dan sumber glukosa lainnya. Di dalam glukosa, terdapat zat sukrosa yang lebih umum digunakan sebagai pemanis pada produk minuman. Berbeda dengan sukrosa, isomaltulosa merupakan zat yang lebih lamat diserap sekitar 36 – 45%.
Isomaltulosa merupakan karbohidrat penghasil glukosa yang mampu bertahan lebih lama dan konstan dalam hal penyediaan energi bagi tubuh dan otak jika dibandingkan dengan sukrosa. Juga, tidak merusak gigi dan bisa dipakai sebagai zat pengganti sukrosa yang baik bagi kesehatan mulut. Kini, isomaltulosa telah digunakan sebagai pengganti gula pada beberapa produk makanan dan minuman.
Penelitian isomaltulosa dilakukan oleh tim peneliti dari Unit Riset Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) bekerja sama dengan Divisi Riset dan Pengembangan FrieslandCampina di Belanda, untuk mengungkap manfaat isomaltulosa terhadap kinerja kognitif anak. Penelitian ini juga mengajak Spesialis Psikiatri Anak. Penelitian dilakukan dengan melibatkan 54 anak Indonesia usia 4 – 6 tahun dengan pemberian isomaltulosa yang telah diperkaya pada susu pertumbuhan selama 14 hari.
Adapun parameter pengukuran penelitian tersebut meliputi: tingkat perhatian (power of attention), tingkat perhatian berkelanjutan (continuity of attention), tingkat kecepatan pemahaman angka (digital vigilance speed), tingkat kecepatan dalam memilih (choice reaction time), kualitas memori (quality of working memory), tingkat pengenalan gambar (picture recognition), dan kecepatan ingatan (speed of memory).
Penelitian dengan memberikan empat minuman dengan kandungan berbeda kepada responden yang jumlahnya seimbang antara laki-laki dan perempuan. Penelitian ini menunjukkan hasil signifikan dari konsumsi minuman susu dengan kandungan isomaltulosa terhadap parameter kinerja kognitif. Terutama pada parameter tingkat perhatian, tingkat perhatian berkelanjutan, dan kecepatan ingatan, pada 3 jam setelah konsumsi. Susu dengan kandungan isomaltulosa yang diperkaya dengan vitamin dan mineral spesifik, kemungkinan besar mempunyai efek tambahan terhadap kinerja kognitif.
Jika dikonsumsi teratur, isomaltulosa akan memberikan asupan energi konstan dan tak terputus bagi otak. Karena diketahui otak tidak pernah berhenti bekerja sekalipun sedang tidur. Saat sedang tidur, otak tetap melakukan proses pengaturan napas, denyut jantung, dan organ-organ tubuh lainnya.
Isomaltulosa ini sangatlah signifikan perannya bagi anak-anak terutama saat-saat terpenting masa pembentukan kepribadian dan kesehatan mereka. Hal ini juga didukung dengan penelitian yang dikenal dengan 10/40. Walaupun berat otak hanya 10% dari keseluruhan tubuh, anak dalam masa pertumbuhan membutuhkan 40% dari total energi yang dimiliki tubuh agar otak tetap bisa berfungsi dengan optimal.
Karena itu, pemberian asupan yang mengandung isomaltulosa diyakini bisa menjadi solusi yang baik. Hal ini karena isomaltulosa sebagai karbohidrat yang dicerna lebih lama dan akan memberikan energi dalam bentuk glukosa ke dalam darah untuk waktu yang lebih lama dibandingkan dengan karbohidrat dengan indeks glikemik yang lebih tinggi. Peningkatan konsentrasi glukosa dalam darah diketahui dapat mendukung fungsi otak. Namun, karena sifat cernanya yang lambat tidak menaikkan gula darah dengan cepat.

0 komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Entri Populer

Powered By Blogger