Namanya TranscribeMe. Startup ini mula beride di New Zealand, dengan penggagas Alexei Dunayev. Dunayev lalu mengubah idenya tersebut menjadi aplikasi dan mengikutsertakannya dalam Auckland Startup Weekend. TranscribeMe jadi paling menonjol dalam event tersebut, dan menang.
TranscribeMe akhirnya dirilis berbentuk aplikasi gratis yang dibenamkan dalam smartphonepada akhir 2011. Aplikasi ini akan mentranskripsi rekaman audio yang Anda rekam di smartphone menjadi bentuk teks.
TranscribeMe memang bukan aplikasi pertama di pasaran untuk teknologi transkripsi instan, tapi ia mengadopsi pendekatan yang berbeda. Aplikasi semacam Dragon Dictation menggunakan perangkat lunak pengenalan untuk mentranskripsi, sehingga hasilnya tidak terlalu akurat. Sementara, TranscribeMe punya cara kerja yang agak berbeda.
Aplikasi ini akan mengirimkan terlebih dahulu file audio ke server, baru setelah itu diproses untuk memperbaiki kualitas audio, lalu crowdsourcing mentranskripsi file tersebut. Memang membutuhkan waktu lebih lama daripada aplikasi instan lain yang hanya beberapa jam, tetapi akurasinya jauh lebih tepat.
TranscribeMe terkoneksi dengan para crowdsourcing yang tersebar di seluruh dunia. Mereka inilah yang ada di balik transkripsi file Anda. Keunggulan sumber outsourcing ini adalah membuat TranscribeMe dapat melayani pelanggan seluruh dunia dan beradaptasi dengan aksen dan nuansa lokal yang berbeda-beda.
Tidak hanya wartawan yang rasanya membutuhkan aplikasi ini. Dokter, pengacara, pengusaha, dan profesi-profesi lain yang berhubungan dengan transkripsi pasti terbantu oleh keberadaan aplikasi Dunayev ini. Hingga kini, enam bulan setelah rilis, TranscribeMe telah berkembang pesat; memiliki 20 cabang penjualan dan staf teknis di empat kantor, yaitu New Zealand (2), San Francisco, dan Singapura.
0 komentar:
Posting Komentar