Sebuah penelitian menyatakan bahwa bumi tercinta kita ini butuh waktu sekitar 10 juta tahun agar bisa pulih dari kepunahan massal terbesar sepanjang masa. Kehidupan memang sudah berlangsung sejak 250 juta tahun lalu, dengan hanya 10% dari tanaman dan hewan yang masih bertahan hidup. Banyak perdebatan tentang bagaimana kehidupan bisa pulih, secara cepat atau lambat.
Dr. Zhong-Qiang Chen dari China University of Geosciences di Wuhan dan Profesor Michael Benton dari University of Bristol menemukan bahwa pemulihan dari krisis bisa berlangsung sekitar 10 juta tahun, seperti dilansir darisciencedaily.com. Ada dua alasan, yakni intensitas krisis itu sendiri dan kondisi Bumi yang semakin suram.
Sejauh ini, krisis Permian merupakan krisis biologis paling dramatis yang mempengaruhi kehidupan di Bumi. Krisis ini dipicu oleh sejumlah guncangan lingkungan fisik -pemanasan global, hujan asam, pengasaman laut-. Setidaknya, krisis ini sudah cukup untuk membunuh 90% makhluk hidup di darat dan di laut. Penelitian menunjukkan bahwa kondisi suram ini akan berlanjut lima sampai enam juta tahun setelah krisis awal tadi, dengan disertai pengulangan krisis karbon dan oksigen, pemanasan, dan efek buruk lainnya.
Memang, beberapa kelompok hewan di laut dan darat akan pulih dengan cepat dan mulai membangun kembali ekosistem mereka. Namun, nyatanya mereka mengalami kemunduran. Mereka tidak benar-benar pulih dalam fase awal itu karena ekosistem yang permanen belum terbentuk.
Profesor Benton dari Paleontologi Vertebrata, University of Bristol, menambahkan, "Kita sering melihat kepunahan massal sebagai sepenuhnya negatif, tetapi dalam kasus yang paling menghancurkan ini, ternyata kehidupan sembuh - setelah jutaan tahun dan kelompok baru muncul. Namun, penyebab pembunuhan - pemanasan global, hujan asam, pengasaman laut - terdengar akrab bagi kita sekarang. Mungkin kita bisa belajar sesuatu dari peristiwa yang telah lalu."
Dr. Zhong-Qiang Chen dari China University of Geosciences di Wuhan dan Profesor Michael Benton dari University of Bristol menemukan bahwa pemulihan dari krisis bisa berlangsung sekitar 10 juta tahun, seperti dilansir darisciencedaily.com. Ada dua alasan, yakni intensitas krisis itu sendiri dan kondisi Bumi yang semakin suram.
Sejauh ini, krisis Permian merupakan krisis biologis paling dramatis yang mempengaruhi kehidupan di Bumi. Krisis ini dipicu oleh sejumlah guncangan lingkungan fisik -pemanasan global, hujan asam, pengasaman laut-. Setidaknya, krisis ini sudah cukup untuk membunuh 90% makhluk hidup di darat dan di laut. Penelitian menunjukkan bahwa kondisi suram ini akan berlanjut lima sampai enam juta tahun setelah krisis awal tadi, dengan disertai pengulangan krisis karbon dan oksigen, pemanasan, dan efek buruk lainnya.
Memang, beberapa kelompok hewan di laut dan darat akan pulih dengan cepat dan mulai membangun kembali ekosistem mereka. Namun, nyatanya mereka mengalami kemunduran. Mereka tidak benar-benar pulih dalam fase awal itu karena ekosistem yang permanen belum terbentuk.
Profesor Benton dari Paleontologi Vertebrata, University of Bristol, menambahkan, "Kita sering melihat kepunahan massal sebagai sepenuhnya negatif, tetapi dalam kasus yang paling menghancurkan ini, ternyata kehidupan sembuh - setelah jutaan tahun dan kelompok baru muncul. Namun, penyebab pembunuhan - pemanasan global, hujan asam, pengasaman laut - terdengar akrab bagi kita sekarang. Mungkin kita bisa belajar sesuatu dari peristiwa yang telah lalu."
Sudahkah kita peduli dengan Bumi kita ini?
0 komentar:
Posting Komentar